Fakta di Balik Sakit Leher Saat Tidur Malam


Tidak sedikit orang mengalami nyeri leher setelah tidur malam, ini penjelasan lengkapnya.

Tidur seharusnya menjadi momen tubuh beristirahat. Namun, banyak orang justru bangun dengan rasa sakit atau kaku di bagian leher. Apa sebenarnya penyebabnya?

Salah satu penyebab paling umum adalah posisi tidur yang tidak ideal. Tidur dalam posisi miring tanpa penyangga yang tepat juga bisa membuat otot leher tertarik. Leher membutuhkan dukungan alami agar tetap sejajar dengan tulang belakang.

Bantal yang Anda gunakan bisa jadi penyebab utamanya. Bantal yang tidak menopang leher dengan baik bisa membuat otot bekerja ekstra. Idealnya, gunakan bantal dengan tingkat kekenyalan sedang dan mendukung bentuk alami leher.

Selain itu, permukaan tempat tidur yang tidak rata atau usang juga bisa memperburuk posisi tidur. Stabilitas kasur penting untuk mencegah posisi tidur yang tidak seimbang.

Faktor stres juga bisa menjadi pemicu ketegangan otot. Ketegangan mental sering kali membuat otot tubuh menjadi lebih kaku, termasuk leher.

Beberapa orang juga mengalami mikrotrauma otot tanpa disadari saat bergerak dalam tidur. Pergerakan tiba-tiba saat mimpi atau tidur gelisah dapat menyebabkan otot tertarik.

Jika nyeri leher terjadi secara terus-menerus, maka penting untuk memeriksakan diri agar mengetahui penyebab pastinya. Kadang, nyeri leher juga bisa menandakan masalah pada saraf atau sendi.

Sebagai langkah pencegahan, mulailah memperhatikan postur tidur dan pemilihan bantal. Peregangan otot leher sebelum tidur bisa membantu mengurangi risiko nyeri.

Kesimpulannya, sakit leher saat tidur website bukan hal sepele. Menjaga posisi tidur yang benar dan memilih perlengkapan tidur yang tepat adalah kunci utama untuk mencegahnya. Leher nyaman, tidur pun nyenyak.
 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “Fakta di Balik Sakit Leher Saat Tidur Malam”

Leave a Reply

Gravatar